Jumat, Mei 30, 2008

Pengendalian Kran Air Amed

Referensi SISTEM KENDALI KERAN WUDHUK MENGGUNAKAN SENSOR PIR BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C2051 Oleh Mohd. Syaryadhi, Agus Adria, dan Syukurullah Laboratorium Elektronika Teknik Elektro Universitas Syiah Kuala biasanya kran air wudhu digerakkan secara manual oleh manusia dengan cara memutar atau menggerakkan keran ke kanan atau ke kiri. Namun,sistem keran secara manual ini memiliki kelemahannya yaitu keran yang mudah rusak dan pemborosan air dikarenakan kelalaian menutup keran Sensor ultar sonik Prinsip kerja alat ini adalah dapat memantul apabila dipantulkan pada benda atau sesuatu tertentu (dalam hal ini adalah air).di dalam sensor ini terdapat pengirim dan penerima sinyal ultra sonik, dengan program tertentu yng telah kita buat untuk dimasukan kedalam mikrokontroler didapatkanlah jarak dari setiap pantulan sinyal yang dikirim oleh sensor ini,sehingga akan membuat reaksi ke proses sehingga akan mengatur keran dalam mengeluarkan debit airnya. Mikrokontroler AT89C2051 Perangkat lunak Program yang akan diinputkan pada mikrokontroler, guna mengontrol kondisi keran solenoid untuk membuka atau menutup sesuai dengan output dari sensor.pengkat lunak ini kebtuhannya atau isinya diatur oleh manusia sebagai operator . Input /set pointnya = panas dan frekuensi ultrasonik pantulan Input elemen = sensor PIR (sensor panas) dan sensor ultra sonik (suara) Koparator = mikrokontroler Kontroler = keran air Sistem kendali = sistem kendali air keran Feedback elemen = sensor PIR (sensor panas) dan sensor ultra sonik (suara) Output = air dengan debit tertentu Objek berupa tangan (misalnya) didekatkan ke arah sensor maka PIR akan mendeteksi radiasi infra merah (panas) yang dipancarkan dari tangan untuk pengkondisian lalu membuka atau menjalankan keran untuk pertama kali.ketika itu jarak tangan ditangkap oleh sensor ultra sonik melalui pantulaan sinyal pada air yang akan masuk kembali pada sistem kendali ini untuk mengatur debit air Sistem kendali keran menggunakan sensor PIR dan sensor ultra sonik ini yang dikendalikan oleh mikrokontroler AT89C2051 dapat menjadi alternatif untuk keran air wudhu yang lebih efektif dan efisien dalam operasionalnya. Sistem ini bekerja dengan cara mendeteksi panas dengan memanfaatkan radiasi infra merah yang dipancarkan oleh tubuh manusia dengan radiasi infra merah terkuat dengan panjang gelombang 9,4 µ m dan ultra sonik akibat pantulan sensor dengan bagian tubuh atau air untuk menentukan jarak yang di olah menjadi penentu debit air Sistem ini memakai sensor PIR sebagai detektor suhu yang bekerja pada -20°C-50°C, dengan jangkauan efektif sejauh 3 meter pada sudut 0° Input /set pointnya = panas dan frekuensi ultrasonik pantulan Input elemen = sensor PIR (sensor panas) dan sensor ultra sonik (suara) Komparator = mikrokontroler+Driver relay Kontroler = keran air Sistem kendali = sistem kendali air keran Feedback elemen = sensor PIR (sensor panas) dan sensor ultra sonik (suara) Output = air dengan debit tertentu Sistem kendali keran menggunakan sensor PIR dan sensor ultra sonik ini yang dikendalikan oleh mikrokontroler AT89C2051 dapat menjadi alternatif untuk keran air wudhu yang lebih efektif dan efisien dalam operasionalnya. Sistem ini bekerja dengan cara mendeteksi panas dengan memanfaatkan radiasi infra merah yang dipancarkan oleh tubuh manusia dengan radiasi infra merah terkuat dengan panjang gelombang 9,4 µ m dan ultra sonik akibat pantulan sensor dengan bagian tubuh atau air untuk menentukan jarak yang di olah menjadi penentu debit air Sistem ini memakai sensor PIR sebagai detektor suhu yang bekerja pada -20°C-50°C, dengan jangkauan efektif sejauh 3 meter pada sudut 0°

Tidak ada komentar: