Jumat, Juni 06, 2008

Win-Win Solution Oil Gone Up

Tahun 2004 Kelompok Kerja Pembaruan Agraria dan Pengelolaan Sumber Daya Alam (Pokja PA-PSDA) dan Koalisi Ornop Energi untuk Pembangunan Berkelanjutan mengirim sebuah memorandum kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Memorandum ini berjudul “Usulan Kebijakan Energi Untuk Keamanan Pasokan Energi Untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan”. Memorandum ini mengatakan bahwa minyak bumi Indonesia akan habis dalam waktu 15-20 tahun, gas alam dalam waktu 35-40 tahun dan batubara dalam waktu 60-75 tahun.Sedangkan Presiden SBY sendiri mengatakan bahwa minyak Indonesia akan habis dalam 15 tahun, gas alam dalam 60 tahun dan batubara dalam 150 tahun.Dan baru akhir-akhir ini beliau SBY menggembor-gemborkan hematlah energy dan itupun tanpa konskuensi yangdiberlakukan.

Pemerintah sebagai pengambil kebijakan politik pada khususnya harusnya memeikirkan nasib orang banyak.Seandainya anda,pembaca yang budiman ini adalah Ekonom maka sudilah anda memberikan penjelasan kepada saya.Kenapa BBM dinaikan hingga 30%?apakah ada perhitungan mendetail yang bisa diakses oleh masyarakat luas?atau perhitungan itu ditutu2pi dengan alasan ini adalah rahasia Negara dan kenaikan itu berdasarkan APBN yang mematok harga 100 dolar AS per barel (maximum).Semoga semua itu mempunyai itikad baik dan tidak perlu ditutupi jika nantinya akan menyebabkan suudzon bahwa semua itu dinaikan hanya untuk keuntungan golongan semata.

Kembali kekasus yang saya sampaikan diatas,itupun tak lepas hubungane dengan Hubbert Peak. So pak SBY mesti menyusun strategi(walaupun tinggal 2009 uda Pemilu)agar kita lebih siap dalam menghadapi masalah.Karena kemungkinan kelangkaan energy itu menurut Colin Campbell dari ASPO tahun 2007 dan paling lama sekitar tahun 2050 (prediksi Exxonmobil, OPEC dan EIA, Semoga saja itu ga terjadi karena saya ingin kerja di Exxon Mobile,Chevron,atau Conoco Philips.). Solusi semacam itu mesti kita siapkan antara lain

Pengadaan Geothermal Regulator

Geothermal seperti ini cocok di terapkan di Indonesia karena Indonesia mempunyai lebih dari 1000 gunung berapi aktif.Ingatkah dengan Film Transformator?analogi sederhananya seperti itu.Panas bumilah yang kita gunakan sebagai sumber energy.Namun semacam ini juga mempunyai resiko yang tinggi antara lain sumber energy itu akan menyusut.

Nuclear Regulator

Pembangkit Tenaga Nuklear keliatane juga bagus,NAMUN selama ini jika kita membicarakan Nuklear,bayangan kita pasti mengarah ke Heroshima dan Nagasaki,Chernobyl,Korut,dan Teheran.Itulah opini yang ditancapkan kepada pihak luar bahwa Nuklear itu sangat membahayakan dan menakutkan. Itu juga bias terjadi jika dalam prosesnya terdapat Human Error ataupun keteledoran yang lain. Sebenarnya nulear itu sendiri sudah dimanfaatkan untuk banyak bidang,antara lain Pertanian (Los Banos)yang menghasilkan Padi seri IR.terus dalam bidang Kedokteran dan Kesehatan yaitu untuk CTscan,dll. Tahukah anda dengan makanan kemasan yang mungkin itu makanan awet dan tidak mudah busuk,itu juga salah satu aplikasi dari Teknologi Nuklear itu sendiri dimana Radiasi akan menghilangkan E.Colli dan Salmonella sehingga makanann itu awet. Jadi belum tentu Nuklear itu membahayakan untuk diri kita seandaninya kita menggunakan sesuai dengan takaran dan aturan. Untuk resikonya mungkin Limbah Nukear itu sendiri dan juga Perlombaan Senjata Nuklear. Untuk di Indonesia butuh sekitar 1000 PLTN jika ingin menggantikan PLTA ,PLTU dan PLTS. Solusi ini sangat cocok karena secara geografis Indonesia banyak mempunyai daerah yang mungkin belum padat penduduknya.

Pencabutan SUBSIDI Pertamax

Selama ini pemerintah memberikan Subsidi untuk semua jenis BBM dan saya rasa dengan keadaan Indonesia yang sampai sekarang adalah posisinya sebagai PENGIMPOR Minyak maka saya rasa kurang bijak jika pemerintah mengsubsidi Pertamax yang mayoritas di gunakan untuk mobil mewah.Karena pembuatan oktanisasinya cukup mahal lebih baik seperti tiu dihapuskan saja dan subsidi itu dialihkan ke Angkotan Umum sehingga angkot murah dan kita gemar berangkot lagi.Sementra untuk Mobil Mewah dan pribadi tidak boleh menggunakan ataupun mengkonsumsi Premium regular (ketentuan untuk mewah dan tidak sesuai dengan fungsinya). Ini akan dilakukan pemerintah seandainya Bang Andi benar berkeinginan untuk mengsubsidi orang bukan barang.Karena untuk konsusmsi BBM 60% dinikmati orang kaya yang bermobil-mobil mewah.

Perbaikan Birokrasi Pemerintahan dan Penetapan UU Hemat Energi

Penetapan UU ini mengingat meskipun sudah dihimbau oleh pemerintah,namun dalam kenyataanya masih banyak jajaran Departemen di Negara ini yang belum mengindahkannya.Mereka lebih suka cuek dan CU terhadap himbauan tersebut sehingga perlu paying hukum yang lebih kuat.Dan apda akhirnya jika UU tersbut diciptakan untuk dilanggar maka benarbenar mendapat sanksi. Untuk perbaikan birokrasinya selama ini birokrasi yang ada adalah birokrasi peninggalan belanda sehingga membuat kita sedikit capek.Birokrasi yang ada sekarang juga rawan KKN sehingga mungkin diadakan perombakan besar-besaran.Sebagai contoh saja adalah penanganan birokrasi di jajaran BUMN Pertamina. Denagn gaji yang bias dikatakan diatas normal namun kerja yang didapatkan belum optimal sangat disayangkan.

Kepada Para Mahasiswa yang merindukan kejayaan, kepada rakyat yang kebingungan dipersimpangan jalan. Kepada Pewaris Peradaban yang telah menggoreskan sebuah catatan kebanggaan dilembah sejarah manusia. Wahai kalian yang rindu kebenaran wahai kalian yang turun kejalan. Demi mempersembahkan jiwa dan raga Untuk negeri tercinta. AKU untuk IndonesiaKu.

Tidak ada komentar: