Jumat, Juni 06, 2008

Konspirasi Media (aku UNTUK indonesiaKu )

saya kembali teringat Setelah menonton Prison Break semester satu dirumah Wibi kemaren tentang Konspirasi.Dan menjelang kenaikan BBM di RI pada tanggal 23 Mei kemaren (saat itu BEM SI menggelar Aksi besar2an di depan istana,13 Mei 2008 )saya kembali mengingat kata-kata dari senior saya Roni Ramdhani. Kemaren aksinya ga berhsil tah,saya dengar media disuap agar lebih memboomingkan isu BBM daripada isu Tugu Rakyat,padahal seandainya kita tahu dalam Tugu Rakyat itu terdapat Poin yang mengedepankan tentang Ketahanan Energi.Hanya saja Media (tak etis saya menyebut merk) saat itu mendapatkan perintah dari pemerintah untuk lebih mengekspos tentang BBM. Otomatis berita- berita tentang BBM hingga aksi2pun semua latah mengangkat isu BBM. Sampai pada puncaknya aksi dari Mahasiswa UNAS yang diserang oelh Polisi hingga Polisi memasuki kawasan kampus UNAS itu sendiri.

Perbuatan Polisi yang dalam wawancara pers-nya Pak Kapolri bilang bahwa tindakan itu sudah mentaati prosedur. Menurut sepenangkap saya apakah prosedur itu Protap?seandainay Protap maka alangkah buruknya seistem kepolisian itu bila ditilik dari aspek HAM,kenapa?karena pertama jelas dalam prosedur yang dilakukan kemaren menyalahi beberapa sifat Universitas itu sendiri sebagai lembaga yang punya otoritas dan otonomi tersendiri. Yang kedua adalh pelanggran tindakan sanksi yang berpedoman bahwa Negara Indonesia ini menganut paham “PRADUGA TAK BERSALAH” sangat berbeda dengan Mesir(AAC) yang menganut Praduga bersalah. Selain argummen diatas mungkin juga dapat kita amati dengan beberapa bukti yang berupa perusakan fasilitas kampus. Untuk Narkobanya saya enggan mengatakan mengingat saya jika mengatakan fakta yang ada semakin memberatkan suatu pihak.Hehehe.Itu sudah cukup bukti bahwa penyerangan Polisi dan Aparat Keamanan menyalahi HAM dan semoga kasus ini cepat berlanjut,jangan hanya menjadi opini masyarakat saja seperti halnya kasus Trisakti yang sampai saat ini gembong dari semua itu belum terungkap.

Untuk meredam demo di banyak pihak maka ada “sekelompok” masyarakat yang secara sengaja menimbulkan opini baru. Kerusuhan Monas. Kasus ini semakin heboh ketika kasus ini yang melakukan adalah ormas islam yang dalam keseharian serta ajaranNya dikenal cinta damai. Memang benar kita diharamkan untuk mendiamkan sesuatu hal yang merusak akidah kita. Namun kita adalah manusia yang mempunyai akal dan otak. Kita hidup diera 2000 sehingga secara otomatis cara hidup kita berbeda dengan cara hidup orang 1000BC. Setidaknya damai itu lebih indah daripada darah dan tangis. Banyak pendapat mengatakan ini adalah ulah dari campur tangan intelejen luar negeri. Sampai pada pendapat mengatakn ini adalah cara pemerintah membungkam AKsi BBM (karena dengan BKM-pun Mahasiswa tidak tutup mulut). Saya fikir pendapat yang terakhir itu ada benarnya juga,karena apa?Karena jika aksi-aksi dan aksi selalu terjadi dengan isu yang diangkat itu adalah wujud dari mosi tidak percaya kepada pemerintah,maka secara otomatis ini akan mengurangi pamor pemimpin pemerintahan itu sndiri waktu PEMILU 2009. Sebenarnya win-win solutionnya itu apa seandainya FPI mengangkat isu Ahmadiyah sebagai sebab utamanya?Kurang bijak seandainya FPI seperti itu.sesama Islam malah saling makan memakan. Cabik-mencabik. Jika isunya tentang ahmadiyah saya lebih setuju dengan pendapat yang mengatakan kita sayang damai dan marilah hidup bersama,ahmadiyah biarlah menjadi agama sendiri.Bukan Islam.Seperti halnya yang pernah dikatakan oleh mantan mensesneg (Yusril Ihza Mahendra yang menrut saya beliau ahli dalam hal Ketatanegaraan) Marilah kita mencontoh Pakistan yang mungkin ini adalah tempat Ahmadiyah itu sendiri didirikan. Negara Pakistan melarang ajaran Ahmadiyah sebagai Organisasi Islam (Pecahan dari Islam) namun Pemerintah Pakistan membiarkan Ahmadiyah itu berdiri sendiri sebagai ajaran agama tersendiri diluar Islam.Cukup Simple to.G perlu pake acara bakar membakar.Mending beli ayam bakar di Bebaqaran semua serba Bebaqaran. Bang Rizzieq kasihan juga setiap ada kasus selalu menjadi tersangka. Mbok ya anak didiknya itu di didik agar lebih bermartabat dan mempunyai budaya.Jangan kita meninggalkan jati diri kita sebagai bangsa Indonesia.

Tidak ada komentar: